SENI TARI
1. Kesenian merupakan bagian dari Kebudayaan,
Kebudayaan adalah
perbuatan manusia yang terjadi atas faktor cipta, rasa dan karsa.
Seni adalah segala
sesuatu yang mengandung unsur keindahan.
Kesenian adalah
merupakan salah satu wadah yang mengandung unsur-unsur keindahan
2.
Tari adalah gerak anggota badan yang berirama dan
indah, dengan demikian ”gerak” merupakan unsur utama dalam seni tari
Pengertian Seni Tari menurut beberapa pakar tari
- Menurut Dra. SD. Humardani
Seni Tari adalah ungkapan bentuk gerak-gerak
ekspresif yang indah dan ritmis
- Prof. DR. Soedarsono
Seni Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang
diungkapkan dalam gerak yang ritmis dan indah
- Susanne K Langer
Seni Tari adalah bentuk ekspresi ialah bentuk yang
diungkapkan manusia untuk dinikmati dengan rasa, sedangkan gerak ekspresif adlh
gerak-gerak yang indah yang bisa menggetarkan persaan manusia. Gerak yang indah
adalah gerak yang distilir yang didalamnya mengandung ritme tertentu.
- Corrie Hartong
Seni Tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk
dan ritmis dari badan di dalam ruang
- Yulianti Parani
Seni Tari adalag gerak-gerak terlatih yang telah
disususn dengan seksama untuk menyatakan
laku dan tata rasa.
3.
Gerak Maknawi adalah gerak yang mengandung arti atau maksud
tertentu, tetapi bukan gerak natural/wantah contoh: gerak ulap-ulap, ukel karno
Gerak Murni adalah gerak
yang disusun dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak
mempertimbangkan arti atau maksud tertentu. Contoh: Gerak sekar suwun, ukel
manis
Gerak natural/wantah adalah gerak biasa, gerak yang belum mengalami proses pengolahan
Rantaya adalah gerak dasar untuk belajar berjalan/ lumaksana dalam
seni tari.
Jenis Rantaya dibagi
menjadi 3
1) Gerak rantaya putri
2) Gerak rantaya putra alus
3) Gerak rantaya putra gagah
4.
Jenis
tari menurut temanya.
Tema dalam seni tari
adalah pokok pikiran atau gagasan seorang penata tari (koreografer) yag akan
disampaikan kepada penonton, yang dituangkan dalam bentuk-bentuk gerak menjadi
sebuah karya seni tari.
Tema Dramatik yaitu
karya tari yang menggunakan cerita atau berlatar belakang (drama). Contoh: tari
menak koncar, karno tandhing.
Tema Non Dramatik yaitu
karya tari yang tidak menggunakan cerita. Contoh: Tari kuda-kuda, tari golek
Tema Heroik (kepahlawanan)
yaitu karya tari yan biasanya berbentuk perang atau tanding yang menggambarkan
keperwiraan. Contoh: Tari prawiraguna, bambang cakil.
Tema Erotik yaitu
karya tari yang bertema percintaan antara pria dan wanita. Contoh: Gathutkaca
gandrung, Tari karonsih
Tema Imitatif yaitu
kara tari yang gerakannya menirukan binatang atau hewan danalam. Contoh: Tari
kukila, Tari Kelinci
Tema Pantomim yaitu
karya tari menirukan gerakan orang dalam aktivitas sehari-hari. Contoh: Tari
Batik, Tari Nelayan.
5. Perkembangan
Tari
Tari pada zaman Pra sejarah/ Primitif gerak tari sangat sederhana, hanya berupa hentakan
kaki dan gerakan tangan yang monoton hanya berupa tepuk tangan ataupun
nyanyian. Tari pada zaman ini dilakukan oleh orang banyak dengan komposisi
melingkar, dan digunakan untuk upacara yang bersifat magis.
Tari pada zaman Kerajaan Hindu dipengarihi kebudayaan dari india antara lain cerita Ramayana dan
Mahabarata. Bentuk-bentuk tarian dapat dilihat dari relief candi Prambanan,
candi penataran.
Tari pada zaman Kerajaan Islam digunakan sebagai media penyebaran agama islam.
Tari pada zaman Penjajahan adapun peninggalan tari pada zaman
ini adalah kesenian dolalak dan tari Srimpi
Tari pada zaman Kemerdekaan sampai sekarang didirikannya lembaga formal seperti SMKI (Conser
vatory), STSI, ISI.
7. Jenis-jenis
Tari
Tari Tradisional
adalah tari yang sudah mengalami suatu perjalanan sejarah yang cukup lama dan
berpola kepada keindahan-keindahan tradisi yang telah ada.
Tari Rakyat adalah
tarian yang berasal juga hidup dan berkembang dikalangan rakyat atau sekelompok
masyarakat. Bertumpu pada unsur-unsur primitif. Contoh: Tari Reog (Ponorogo),
Tari Tayub (Sragen), Tari Kethek ogleng
(Wonogiri), Kethuk tilu (Jawa Barat).
Tari Klasik adalah
tarian yang bernilai tinggi dan mempunyai standar yang kuat dan mengandung
konsep simbolik dan filosofis, berasal dan berkembang dilingkungan istana.
Contoh: tari Bedhaya, tari Srimpi.
Batasan-batasan seni klasik: Bermutu tinggi, Bertahan lama, Mempunyai pola dasar yang mantap, Adanya
pengakuan dari pakar seni dan masyarakat.
Tari Daerah adalah
tari yang menjadi ciri khas atau adat dari suatu daerah. Contoh: Tari Gambyong,
Tari Golek (dari Surakarta), Tari Pendet, tari kecak (dari Bali), tari jaipong,
tari kethuk tilu (dari Jawa barat), tari ngremo, tari baskalan (dari jawa
Timur).
Tari Kreasi adalah
tari yang timbul karena adanya keinginan untuk mengolah, mencipta, ataupun
mengubah gerak yang menjadi dasarnya. Contoh: Tari Kukila dan Tari perjuangan.
8. Rias
da Busana adalah busana/kostum atau sema kebutuan sandang yang dikenaka
oleh penari pada saat menari.
Rias dan Busana dibedakan menjadi 2 yaitu
- Rias busana unuk tari tradisi /Rias baku: dalam rias ini sudah ada aturan-aturan yang mengikat terutama tari yang mengambil dari cerita wayang. Contoh: tari Gatutkaca, Tari Srikandi Mustakaweni, Tari anoman.
- Rias untuk tari kreasi/ Rias tidak baku: biasanya divariasikan sesuai dengan tema yang dibawakan. Contoh: Tari pang-pung, Tari kipas
Contoh Macam-macam rias Tradisi
1.
Tata
rias karakter putra: tata rias putra alus luruh, putra alus lanyap, utra gagah
gusen, putra gagah raseksa.
2.
Tata
ias karakter putri: tata rias putri luruh, putri lanyap.
11. Nilai
keindahan tari
Hasta Sawanda: hasta berarti Delapan, Sa artinya satu, wanda adalah
muka.
Hasta sawanda adalah delapan ketentuan normatif
yang menjadi satu kesatuan untuk dapat diterapkan bagi seorang penari agar bisa
membawakan tarian dengan baik.
a.
Pacak :
keseluruan ekspresi gerak
pada setiap tarian tertentu.
b.
Pancat : pola kesinambungan antara motif gerak
dengan gerak yang lain
c.
Ulat : ekspresiwajah pada saat menari untuk
mencapai draatik peran yang dibawakan.
d.
Lulut : Hafal keseluruhan dengan insting
e.
Wiled : kreativitas penari yang diterapkan oleh
seorang penari yan merupakan gaya pribadi setiap penari
f.
Luwes : Gerak penari yang selalu enak dalam
pandangan
g.
Irama : ketukan-ketukan tertentu yang mengatur
cepat lambatnya gerakan tari
h.
Gendhing : Seorang penari harus memahami dan
menerapkan bentu-bentuk gendhing.
Dapat diringkas menjadi 3 unsur yang penti
1. Wiraga : merupakan ringkasan dari pacak, pancat,
dan lulut
2. Wirama :
merupakan ringkasan dari irama dan gendhing
3. Wirasa : pengunkapan rasa sebagai perwujudan
bentuk dan isi dari perwatakan tari.ringkasan dari ula, luwes dan wiled.
13. Macam- macam seni tradisi di
Surakarta
1. Tari Bedhaya dalam
penyajiannya ditarikan oleh 7 atau 9 penari (ganjil), tari bedhaya yang
dianggap sakral di Surakarta adalah bedhaya ketawang. Tari ini dipentaskan pada
waktu ”Jumenengan” (ulang tahun raja menduduki tahta), dengan karakter putri
halus, tanpa antawacana (dialog). Menggunakan rias busana yang sama serta
gelung bokor mengkurep. Sedangkan di Yogyakarta bedhaya yang dianggap sakral
adalah bedhaya Samang. Macam-macam bedhaya: Bedhaya pangkur, bedhaya Sinom,
Bedhaya Duradasih, bedhaya La-la.
2. Tari Srimpi ditarikan
oleh 4 penari (genap), dengan karakter putri halus, dengan menggunakan
antawacana. Tari Srimpi yang dianggap sakral di Surakarta adalah Srimpi anglir
mendung, dipercaya sebagai doa penurun hujan. Menggunakan model jarik samparan. Macam-macam tari Srimpi: Srimpi Dempel,
Ludira madu, Ganda kusuma, Gambir sawit.
3. Tari Gambyong adalah
tarian penggambaran seorang remaja putri yang sedang berhias diri. Ditrikan
pada acara resepsi pernikahan, penghormatan tamu, dan biasanya menggunakan
jarik model wiru putri dengan angking dan
gelung malang. Macam-macam tari gambyong: gambyong Pareanom, Ayun-ayun,
Pancerana.
4. Tari Golek artinya
boneka dari kayu, yang menggambarkan seorang anak yang sedang berdandan atau berhias degan karakter putri endhel (lincah) dan busana jarik sonder/ wiru disamping danmenggunakan
jamang. Macam-macam tari golek: golek manis, Mugirahayu, Surungdhayung,
Sukaretna.
5. Wayang Orang adalah
seni pertunjukan yang memadukan tiga cabang kesenian yaitu tari, drama dan
karawitan. Wayang orang lahir pada pertengahan abad XVIII di karaton Yogyakarta
dan Surakarta. Wayang orang mengambil cerita (lakon) dari Mahabarata dan
Ramayana. Lakon terdiri dari:
a. Lakon Baku adalah
lakon yang diangkat dari cerita induk Ramayana dan Mahabarata
b. Lakon Carangan adalah
lakon yang dikembangkan dari sebuah peristiwa yang termuat nalam lakon induk
Ramayana dan Mahabarata.
Dalam penyajiannya wayang orang menggunakan gerak
tari tradisi dengan dibantu oleh seorang dalang agar lebih jelas alur
ceritanya. Adapun tgas-tugas dalang:(1) memberi narasi tentang apa yang telah
dan akan terjadi. (2) Mengisi suasana dengan suluk, sendon atau ada-ada. (3)
memberi tanda dengan vokal maupun keprak pada pemain. Dalam wayang orang
menggunakan rias baku.
6.
Kethoprak adalah teater jawa dengan unsur utama dialog,
tembang dan dagelan(lawakan). Menggunaka rias busana tidak baku. Cerita yang dibawakan mengambil dari dongeng,
babad, sejarah cerita rakyat.
7.
Langendriyan adalah drama tari yang dialognya menggunakan
tembang. Langendriyan berasal dari lango (hiburan) dan driya (hati), yang
berarti penghibur hati. Lahir pada abad ke XIX di Surakarta dan disebut Langendriyan Mandraswara. Dengan
mengambil cerita rakyat, babad Majapahit. Sedangkan di Yogyakarta disebut
Langen Mandras wanara. Engambil cerita dari Ramayana.
8.
Sendratari (Seni Drama dan Tari) adalah rangkaian cerita yang terdiri dari beberapa adegan yang
dilakukan dengan gerakan tari terpadu dan tanpa diaolog.
9.
Fragmen adalah rangkaian cerita yang hanya satu atau dua
adegn yang dilakukan dengan gerakan-gerakan tari dapat menggunakan dialog atau
tanpa dialog
10.
Wayang Kulit adalah kesenian yang menempatkan dalang sebagai
tokoh utama dengan cerita dari Mahabarata atau Ramayana, dengan diiringi
gamelan lengkap.
16.
Macam-macam Model Jarik
1.
Jarik
untuk karakter putri:
a. Samparan (untuk tari bedhaya dan ripi),
b. Wiru Putri (untuk tari gambyong)
c. Sonder /Wiru Samping (untuk tari golek)
d. Sabuk Wolo
2.
Jarik
untuk karakter putra:
a. Cancutan untuk putra alus luruh dan lanyap
b. Rapekan untuk putra gagah
c. Supit Urang untuk putra gagah
Motif-motif Jarik
a. Parang klitik
b. Lereng
c. Parang Rusak
d. Cindhe
e. Truntum
f.
Jumputan
g. Kawung
h. Jawat Poleng (digunakan oleh tokoh
Werkudara, Anoman dalam cerita Mahabarata)
Model Gelung
a. Gelung Tekuk, Gelung Konde, Gelung
Malang (untuk Gambyong), Gelung bokor mengkurep.
17. Bentuk Panggung
Adalah Tempat Pentas adalah tempat dimana sajian
karya tari itu dipentaskan atau area pertunjukan untuk pergelaran tari. Tempat
pentas dibedakan menjadi 2 yaitu ruang pentas tertutup dan ruang pentas
terbuka.
Ø
Bentu-bentuk tempat pentas (stage)
1. Arena adalah bentuk
panggung yang penontonnya berada di tiga sisi ruang menghadap pemain
a.
Tapal
Kuda (Horseshoe Stage)
b.
Panggung bentuk L (L From Stage)
c.
Panggung bentuk T (T From Stage)
2. Lingkaran (Ring
Stage) adalah bentuk panggung yang penontonnya mengelilingi
3. Pendapa adalah bentuk
panggung yang penontonnya melihat dari tiga arah pandang dengan guru saka 4
4. Procenium adalah
bentuk panggung segi panjang dengan bingkai di depan, sedang penonton berada di
depan panggung dari satu arah pandang dari depan
5. Opposite stage adalah
panggung yang penontonnya berada di dua sisi berhadap-hadapan
Ø
Komposisi Gawang (Desain lantai)
Adalah posisi atau arah hadap seorang
penari yang membentuk pola lantai yang berupa garis lurus dan garis lengkung.
Contoh
macam-macam gawang tari:
- Gawang Rakit : digunakan untuk gerak awal sembahan
- GawangAdu lawan
- Gawang Jeblosan
- Gawang Blumbangan
- Gawang Ngiris Tempe
- Gawang Urut Kacang
SENI KARAWITAN
18. Karawitan
adalah Cabang Seni yang dapat berdiri sendiri yang langsung dapat dinikmati
tanpa cabangseni yang lain
Karawitan adalah Seni suara yang
bersistem Slendrodan Pelog baik vocal maupun instrument.
19. Singkatan-singkatan dalam
Karawitan
Lcr : Lancaran Sl. Mnyr : Slendro Manyura
Ktw : Ketawang Bk : Buka
Ldr : Ladrang Ump : Umpak
Pl : Pelog Lik : Ngelik
Sl : Slendro Mr :
Merong
Pl. N/6 :
Pelog Pathet Nem Swk : Suwuk
Pl. L/5 : Pelog Pathet Lima
Pl. Br. : Pelog Pathet Barang
Sl. N/6 : Slendro Pathet Nem
Sl. S/ 9 : Slendro Pathet Sanga
20. Irama adalah kecepatan jalannya suatu gendhing/lagu.
Macam-macam
irama
1) Irama Gropak adalah
irama yang tidak semua instrument hamper bisa
melakukan garap tertentu
2) Irama Lancar (1/1)
adalah irama dimana satu pukulan balungan sama dengan satu pukulan saron
penerus.
Contoh: Balungan :6 1
2 3
Saron Pen :66112233
3) Irama Tanggung (1/2)
adalah irama dimana satu pukulan balungan sama dengan dua pukulan saron
penerus.
4) Irama Dadi (1/4)
adalah satu pukulan balungan sam dengan empat kali pukulan SP.
5) Irama Wiled (1/8) adalah
irama dimana satu pukulan balungan sama dengan delapan pukulan saron penerus.
6) Irama Rangkep (1/16)
adalah irama dimana satu pukulan balungan sama dengan enam belas pukulan saron
penerus.
21. Nama nada Pelog
Nama Nada
|
Titi Laras
|
Dibaca
|
Barang
|
1
|
Ji
|
Gulu
|
2
|
Ro
|
Dhada
|
3
|
Lu
|
Pelog
|
4
|
Pat
|
Lima
|
5
|
Ma
|
Nem
|
6
|
Nem
|
Barang
|
7
|
Pi
|
22. Karawitan Pakurmatan adalah jenis karawitan untuk menghormati
sesuatu. Yan berfungsi untuk keperluan upacara atau acara kebesaran di kraton.
Karawitan Pakurmatan memiliki ciri-ciri volume tahuhan yang lebih keras,
mempunya repertoar gendhing-gendhing khusus.
Macam Karawitan Pakurmatan : Cara Balen, Monggang, Kodok Ngorek, Sekaten.
25. Ciri-ciri
gendhing bentuk Ladrang
1)
Terdiri dari 32 Sabetan Balungan (8 gatra)
2) 4 Kenongan
3) 3 Kempulan
4) 8 Kethuk
5) 16 Kempyang
6) 1 Kempul kosong (ps)
7) 1 Gongan terletak pada
ketukan terakhir (32)
27. Sejarah Perkembangan Gamelan
1) Tinjauan Sejarah
a) Zaman Prasejarah (Zaman Logam) hal ini
dibuktikandengan detemukannya Nekara dan Genderang perunggu yang biasa digunakan untuk upacara.
b) Zama Sejarah ditemukannya gambar
relief-relief candi. Misalnya pada dinasti Sailendra pada candi Borobudur. Dan
pada dinasti Sanjaya pa relief candi Prambanan
c) Zaman kemerdekaan ada tahun 1950
pemerintah membuka lembaga pendidikan kesenian seperti Konservatory, yang
kemudian berganti nama menjadi SMKI, dan sekarang dikenal SMK N 8 Surakarta.
Dan lembaga penidikan tinggi ASKI, STSI, ISI.
29. Sekaten berasal dari bahasa arab yang berbunyi
syahadatain yang artinya bersumpah atau bersaksi. Dilakukan setiap bulan Mulud untuk
mmperingati maulud nabi Muhamad SAW.
Gamelan
Sekaten
1) Kyai Guntur Sari
dibuat pada zaman Sultan Agung Hanyakrakusuma yang memerintah kerajaan Mataram.
Memiliki Gong yang dinamakan Kyai Paksa,
dan bedhug yang dinamai Kyai Kholiq.
Diletakkan dibangsal Pradangga sebelah utara halaman masjid Agung.
2)
Kyai Guntur Madu dibuat atas perkenan PB IV oleh empu yang bernama
Raden demang Guno Prawira. Memiliki gong yang dinamai Kyai Jagur dan bedhug Kyai
Sobak.
Gamen sekaten memilikikarakter tabuhan yang agung dan tenang. Gamelan
sekaten memiliki 3 gendhing pusaka yaitu: Ladrang Rambu, Ladrang Rangkung, dan Ladrang
Barang Miring. Dan hanya abdi dalem
niyaga kasepuhan yang diperbolehkan menabuh gamelan sekaten.
SENI PEDALANGAN
32. Wayang Kulit Purwa adalah entuk wayang yang muncul paling awal.
Sejak pada zaman jayabaya di kerajaan kediri. Sumber cerita yang digunakan
adalah Epos Ramayana dan Mahabarata.
33. Keluarga Pandawa terdiri dari
1)
Puntadewa adalah raja di kerajaan
Amarta (indra prastha). Mempunyai nama lain: Prabu Yudistira, yang merupakan
kesatria berdarah putih yang dianggap tidak mempunyai dosa. Mempunyai pusaka:
Kalimasada, dan Istrinya bernama Dewi Drupadi.
2)
Werkudara adalah kesatria di
Jodipati, Mempunyai nama lain: Raden Bima, Bratasena, Jagal Bilawa. Mempunyai
senjata: gada Rujak polo, kuku pancanaka., dan istrinya adalah Dewi Arimbi dan
Nagagini.
3)
Harjuna adalah kesatria yang tampan
dan sakti dari kasatrian Madukara. Mempunyai Nama lain: Raden Janaka, Permadi.
Mempunyai senjata panah kalanadah, pulanggeni. Dan istrinya adalah Dewi
Srembadra, Srikandi, dan dewi larasati.
4)
Nakula adalah anak dari Dewi Madrim
dan Raden Pandu, bertempat di kesatrian Sawo jajar, mempunyai nama lain: Raden
Pinten
5)
Sadewa adalah pendawa yang terakhir,
bertempat di kasatrian Bumirahtawu, mempunyai nama lain: Raden Tansen.
34. Kelurga Korawa terdiri dari
1) Duryudana adalah
raja di kerajaan Astina. Mempunyai nama
lain Prabu Suyudana, Kurupati. Istrinya adalah dewi Banuwati, dan mempunyai
anak lesmana dan lesmanawati
2) Pandita Durna adalah
pensehat sekaligus guru dari kurawa dan pandawa. Mempunyai nama lain kumbayana.
Bertempat di pertapan Sakalima. Mempunyai istri Bathari Wilutama, dan mempunyai
anak bambang Aswatama.
3) Harya Sengkuni
adalah patih dinegara Astina. Mempunyai nama lain Harya Suman. Dia mempunyai
sifat yang licik dan kejam dan tidak jujur dalam segala hal.
4) Adipati Karna adalah
anak dari Bathara Surya degan Dewi kunthi. Mempunyai nama lain Surya Putra,
bertepat di Awangga, mempunyai istri bernama dewi Surtikanthi (anak prabu
Salya).
5) Resi Bisma adalah
penasehat dan guru dari kurawa maupun pandawa selama hidupnya bertekad tidak
beristri (wadat). Disebut juga Dewabrata, bertempat di pertapan Talkanda.
6) Raden Dursasana adalah
sadara prabu Duryudan, bertempat dikasatrian Banjar junut, mempunyai sifat
congkah, sombong.
36. Prabu
Rama adalah raja Ayodya, putra prabu Dasarata, ibunya bernama Dewi
Sukasalya. Mempunyai nama lain Raden Regawa. Permaisuringya bernama Dewi Sinta.
Mempunyai senjata panah Goawijaya.
37. Tokoh
Dewa
1) Bathara Guru/ Hyang Manikmaya adalah penguasa di Suralaya. Mempunyai cacat belakang lehernya, bertaring, bertangan empat dan memegang
senjataTrisula dan anak panah. Dia adalah putra ketiga dari Shang hyang
Tunggal.
2) Bathara Ismaya/ Semar dipercaya di arcapada (dunia) untuk mengasuh pandawa, padepokannya di
Klampis ireng. Dia adalah putra kedua dari Shang hyang tunggal.
3) Bathara Yamadipati adalah putra Bethara Ismaya dengan dewi Senggani. Bertugas untuk mencabut
nyawa.
4) Bathara Surya
adalah Dewa Matahari yang bertugas menerangi dunia. Dia adalah putra keenam
Shang hyang Ismaya. Bertempat di kahyangan Ekacakra.
5) Bathara Bayu adalah
dewa yang melambangkan kekeuatan, disebut pula Pawaka (angin), bertempat di
khyangan Panglawung dengan beristrikan dewi Sumi.
39. Nama
Senjata/ Pusaka
1) Kotang Antrakusuma, Kasut pada kacarma adalah senjata milik raden Gathutkaca atau Tetuka
dari Pringgadani, yang menyatu dengan tubuh, sehinga dia dapat terban tanpa
sayap.
2) Cakra dan Kembang Wijayakusuma adalah pusaka milik prabu Kresna dari Dwarawati
disebut juga Narayana. Manaat senjata kembang wijayakusuma adalah dapt
menghidupkan orang yang sudah mati sebelum saatnya.
3) Gada Alugara dan Nenggala adalah pusaka milik prabu Baladewa atau Balarama, yang waktu muda bernama
kakrasrana dai kerajaan Mandura.
4) Candrasa, Pedang Sokayana adalah senjata milik prabu Dasamuka (rawana) dari kerajaan Alangka.
SENI TEMBANG
42. Pembagian Sekar
1)
Sekar Ageng I ” Maca –sa”
2) Sekar Ageng II
”Maca-ro”
3) Sekal Tengahan ”Maca-
lu”
4) Sekar Macapat ” Maca-
pat”
5) Sekar Dolanan
43. Ciri-Ciri Sekar Ageng
a) Setiap satu pupuh tembang (bait) berisi 4
baris
b) Memakai
lampah (banyaknya suku kata tiap baris) dan pedhotan (letak pemberhentian lagu
ditengah kalimat)
c) Memakai ghuru (Suara beat/ panjang) dan lagu
(suara ringan/pendek)
d) Pada akhir baris tidak ditentukan
dhong-dhingnya
e) Diatur pernapasannya.
44. Vokal
dalam gending karawitan
1) Gerong tembang
yang dilagukan oleh lebih dari satu orang pria ataupun wanita dengan tempo
teratur dalam sajian gendhing
2) Sindhen adalah tembang
yang dilagukan oleh seorang wanita menyertai dalam karawitan, pelakunya disebut
sindhen/ Swarawati, sedangkan vokal pria disebut Wiraswara.
3) Jineman adalah
Bawa yang sudah dibarengi atau sudah diiringi gamelan dan disuarakan bersama
4) Senggakan adalah
vokal ang menyela di dalam sindhenan atau gerongan yang berbentuk rangkaian
kata-kata dengan makna tertentu
5) Alok adalah suara
pria yang dimasukkan dalam lagu dan bernada agak bebas bersama-sama dengan
gamelan.
6) Panembrama adalah
suara campuran wanita dan pria dengan iringan gamelan dipentaskan seperti koor.
7) Palaran adalah
tembang (biasanya cakepan macapat) yang dilagukan dengan tempo teratur dan
dibarengi sajian lagu dari beberapa ricikan gamelan.
8) Keplok adalah
tepuk tangan yang menyertai karawitan, tetapi dengan irama yang sesuai.
9) Bawa adalah
permulaan/awal gendhing dengan sebuah tembang yang dilagukan sebelum gamelan
dibunyikan bersama. Bisa diambil dari Sekar Ageng, Sekar Tengahan dan Sekar
Macapat.
Terima kasih banyak, materinya lengkap :)
BalasHapusTerimakasih sekali Sangat membantu
BalasHapusThank u so much
BalasHapusTrimakasi sekali sangat membantu:)
BalasHapusLucky Club Casino Site Review + Rating 2020
BalasHapusLucky Club Casino Site Review ✓ Read the official Lucky Club Casino ✓ Register a new account using LuckyClub mobile app luckyclub.live & claim Rating: 2 · Review by LuckyClub.org
Casino City New Mexico - MapYRO
BalasHapusCasino City. 3111 Pueblo Rd. Lemo, NM 82901. Directions. 대구광역 출장샵 Directions. Casinos. 3580 인천광역 출장마사지 Highland 경상북도 출장샵 Parkway. 아산 출장안마 Lemo. Map. 춘천 출장안마 Directions. Map.