Sabtu, 24 Maret 2012

Rangkuman KESDA SMP MIS Ska


SENI TARI

1.         Kesenian merupakan bagian dari Kebudayaan,
Kebudayaan adalah perbuatan manusia yang terjadi atas faktor cipta, rasa dan karsa.
Seni adalah segala sesuatu yang mengandung unsur keindahan.
Kesenian adalah merupakan salah satu wadah yang mengandung unsur-unsur keindahan

2.                  Tari adalah gerak anggota badan yang berirama dan indah, dengan demikian ”gerak” merupakan unsur utama dalam seni tari
Pengertian Seni Tari menurut beberapa pakar tari
  1. Menurut Dra. SD. Humardani
Seni Tari adalah ungkapan bentuk gerak-gerak ekspresif yang indah dan ritmis
  1. Prof. DR. Soedarsono
Seni Tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan dalam gerak yang ritmis dan indah
  1. Susanne K Langer
Seni Tari adalah bentuk ekspresi ialah bentuk yang diungkapkan manusia untuk dinikmati dengan rasa, sedangkan gerak ekspresif adlh gerak-gerak yang indah yang bisa menggetarkan persaan manusia. Gerak yang indah adalah gerak yang distilir yang didalamnya mengandung ritme tertentu.
  1. Corrie Hartong
Seni Tari adalah gerak-gerak yang diberi bentuk dan ritmis dari badan di dalam   ruang
  1. Yulianti Parani
Seni Tari adalag gerak-gerak terlatih yang telah disususn dengan  seksama untuk menyatakan laku dan tata rasa.

3.                  Gerak Maknawi adalah gerak yang mengandung arti atau maksud tertentu, tetapi bukan gerak natural/wantah contoh: gerak ulap-ulap, ukel karno
Gerak Murni adalah gerak yang disusun dengan tujuan untuk mendapatkan bentuk yang artistik dan tidak mempertimbangkan arti atau maksud tertentu. Contoh: Gerak sekar suwun, ukel manis
Gerak natural/wantah adalah gerak biasa, gerak yang belum mengalami proses pengolahan
 
Rantaya adalah gerak dasar untuk belajar berjalan/ lumaksana dalam seni tari.
            Jenis Rantaya dibagi menjadi 3
1)      Gerak rantaya putri
2)      Gerak rantaya putra alus
3)      Gerak rantaya putra gagah


4.                  Jenis tari menurut temanya.
Tema dalam seni tari adalah pokok pikiran atau gagasan seorang penata tari (koreografer) yag akan disampaikan kepada penonton, yang dituangkan dalam bentuk-bentuk gerak menjadi sebuah karya seni tari.
Tema Dramatik yaitu karya tari yang menggunakan cerita atau berlatar belakang (drama). Contoh: tari menak koncar, karno tandhing.
Tema Non Dramatik yaitu karya tari yang tidak menggunakan cerita. Contoh: Tari kuda-kuda, tari golek
Tema Heroik (kepahlawanan) yaitu karya tari yan biasanya berbentuk perang atau tanding yang menggambarkan keperwiraan. Contoh: Tari prawiraguna, bambang cakil.
Tema Erotik yaitu karya tari yang bertema percintaan antara pria dan wanita. Contoh: Gathutkaca gandrung, Tari karonsih
Tema Imitatif yaitu kara tari yang gerakannya menirukan binatang atau hewan danalam. Contoh: Tari kukila, Tari Kelinci
Tema Pantomim yaitu karya tari menirukan gerakan orang dalam aktivitas sehari-hari. Contoh: Tari Batik, Tari Nelayan.

5.         Perkembangan Tari
Tari pada zaman Pra sejarah/ Primitif gerak tari sangat sederhana, hanya berupa hentakan kaki dan gerakan tangan yang monoton hanya berupa tepuk tangan ataupun nyanyian. Tari pada zaman ini dilakukan oleh orang banyak dengan komposisi melingkar, dan digunakan untuk upacara yang bersifat magis.
Tari pada zaman Kerajaan Hindu dipengarihi kebudayaan dari india antara lain cerita Ramayana dan Mahabarata. Bentuk-bentuk tarian dapat dilihat dari relief candi Prambanan, candi penataran.
Tari pada zaman Kerajaan Islam digunakan sebagai media penyebaran agama islam.
Tari pada zaman Penjajahan adapun peninggalan  tari pada zaman ini adalah kesenian dolalak dan tari Srimpi
Tari pada zaman Kemerdekaan sampai sekarang didirikannya lembaga formal seperti SMKI (Conser vatory), STSI, ISI.

7.         Jenis-jenis Tari
Tari Tradisional adalah tari yang sudah mengalami suatu perjalanan sejarah yang cukup lama dan berpola kepada keindahan-keindahan tradisi yang telah ada.
Tari Rakyat adalah tarian yang berasal juga hidup dan berkembang dikalangan rakyat atau sekelompok masyarakat. Bertumpu pada unsur-unsur primitif. Contoh: Tari Reog (Ponorogo), Tari Tayub (Sragen),  Tari Kethek ogleng (Wonogiri), Kethuk tilu (Jawa Barat).
Tari Klasik adalah tarian yang bernilai tinggi dan mempunyai standar yang kuat dan mengandung konsep simbolik dan filosofis, berasal dan berkembang dilingkungan istana. Contoh: tari Bedhaya, tari Srimpi.
Batasan-batasan seni klasik: Bermutu tinggi, Bertahan lama, Mempunyai pola dasar yang mantap, Adanya pengakuan dari pakar seni dan masyarakat.
Tari Daerah adalah tari yang menjadi ciri khas atau adat dari suatu daerah. Contoh: Tari Gambyong, Tari Golek (dari Surakarta), Tari Pendet, tari kecak (dari Bali), tari jaipong, tari kethuk tilu (dari Jawa barat), tari ngremo, tari baskalan (dari jawa Timur).
Tari Kreasi adalah tari yang timbul karena adanya keinginan untuk mengolah, mencipta, ataupun mengubah gerak yang menjadi dasarnya. Contoh: Tari Kukila dan Tari perjuangan.


8.         Rias da Busana adalah busana/kostum atau sema kebutuan sandang yang dikenaka oleh penari pada saat menari.
            Rias dan Busana dibedakan menjadi 2 yaitu
    1. Rias busana unuk tari tradisi /Rias baku: dalam rias ini sudah ada aturan-aturan yang mengikat terutama tari yang mengambil dari cerita wayang. Contoh: tari Gatutkaca, Tari Srikandi Mustakaweni, Tari anoman.
    2. Rias untuk tari kreasi/ Rias tidak baku: biasanya divariasikan sesuai dengan tema yang dibawakan. Contoh: Tari pang-pung, Tari kipas
Contoh Macam-macam rias Tradisi
1.      Tata rias karakter putra: tata rias putra alus luruh, putra alus lanyap, utra gagah gusen, putra gagah raseksa.
2.      Tata ias karakter putri: tata rias putri luruh, putri lanyap.

11.       Nilai keindahan tari
            Hasta Sawanda: hasta berarti Delapan, Sa artinya satu, wanda adalah muka.
Hasta sawanda adalah delapan ketentuan normatif yang menjadi satu kesatuan untuk dapat diterapkan bagi seorang penari agar bisa membawakan tarian dengan baik.
a.      Pacak        : keseluruan ekspresi gerak pada setiap tarian tertentu.
b.      Pancat       : pola kesinambungan antara motif gerak dengan gerak yang lain
c.       Ulat           : ekspresiwajah pada saat menari untuk mencapai draatik peran yang dibawakan.
d.      Lulut         : Hafal keseluruhan dengan insting
e.      Wiled        : kreativitas penari yang diterapkan oleh seorang penari yan merupakan gaya pribadi setiap penari
f.        Luwes       : Gerak penari yang selalu enak dalam pandangan
g.      Irama        : ketukan-ketukan tertentu yang mengatur cepat lambatnya gerakan tari
h.      Gendhing  : Seorang penari harus memahami dan menerapkan bentu-bentuk gendhing.
Dapat diringkas menjadi 3 unsur yang penti
1. Wiraga        : merupakan ringkasan dari pacak, pancat, dan lulut
2. Wirama       : merupakan ringkasan dari irama dan gendhing
3. Wirasa        : pengunkapan rasa sebagai perwujudan bentuk dan isi dari perwatakan tari.ringkasan dari ula, luwes dan wiled.

13.       Macam- macam seni tradisi di Surakarta
1. Tari Bedhaya dalam penyajiannya ditarikan oleh 7 atau 9 penari (ganjil), tari bedhaya yang dianggap sakral di Surakarta adalah bedhaya ketawang. Tari ini dipentaskan pada waktu ”Jumenengan” (ulang tahun raja menduduki tahta), dengan karakter putri halus, tanpa antawacana (dialog). Menggunakan rias busana yang sama serta gelung bokor mengkurep. Sedangkan di Yogyakarta bedhaya yang dianggap sakral adalah bedhaya Samang. Macam-macam bedhaya: Bedhaya pangkur, bedhaya Sinom, Bedhaya Duradasih, bedhaya La-la.
2. Tari Srimpi ditarikan oleh 4 penari (genap), dengan karakter putri halus, dengan menggunakan antawacana. Tari Srimpi yang dianggap sakral di Surakarta adalah Srimpi anglir mendung, dipercaya sebagai doa penurun hujan. Menggunakan model jarik samparan. Macam-macam tari Srimpi: Srimpi Dempel, Ludira madu, Ganda kusuma, Gambir sawit.
3. Tari Gambyong adalah tarian penggambaran seorang remaja putri yang sedang berhias diri. Ditrikan pada acara resepsi pernikahan, penghormatan tamu, dan biasanya menggunakan jarik model wiru putri dengan angking dan gelung malang. Macam-macam tari gambyong: gambyong Pareanom, Ayun-ayun, Pancerana.
4. Tari Golek artinya boneka dari kayu, yang menggambarkan seorang anak yang sedang berdandan  atau berhias degan karakter  putri endhel (lincah) dan busana jarik sonder/ wiru disamping danmenggunakan jamang. Macam-macam tari golek: golek manis, Mugirahayu, Surungdhayung, Sukaretna.
5. Wayang Orang adalah seni pertunjukan yang memadukan tiga cabang kesenian yaitu tari, drama dan karawitan. Wayang orang lahir pada pertengahan abad XVIII di karaton Yogyakarta dan Surakarta. Wayang orang mengambil cerita (lakon) dari Mahabarata dan Ramayana. Lakon terdiri dari:
a. Lakon Baku adalah lakon yang diangkat dari cerita induk Ramayana dan Mahabarata
b. Lakon Carangan adalah lakon yang dikembangkan dari sebuah peristiwa yang termuat nalam lakon induk Ramayana dan Mahabarata.
Dalam penyajiannya wayang orang menggunakan gerak tari tradisi dengan dibantu oleh seorang dalang agar lebih jelas alur ceritanya. Adapun tgas-tugas dalang:(1) memberi narasi tentang apa yang telah dan akan terjadi. (2) Mengisi suasana dengan suluk, sendon atau ada-ada. (3) memberi tanda dengan vokal maupun keprak pada pemain. Dalam wayang orang menggunakan rias baku.
6.      Kethoprak adalah teater jawa dengan unsur utama dialog, tembang dan dagelan(lawakan). Menggunaka rias busana tidak baku.  Cerita yang dibawakan mengambil dari dongeng, babad, sejarah cerita rakyat.
7.      Langendriyan adalah drama tari yang dialognya menggunakan tembang. Langendriyan berasal dari lango (hiburan) dan driya (hati), yang berarti penghibur hati. Lahir pada abad ke XIX di Surakarta dan disebut Langendriyan Mandraswara. Dengan mengambil cerita rakyat, babad Majapahit. Sedangkan di Yogyakarta disebut Langen Mandras wanara. Engambil cerita dari Ramayana.
8.      Sendratari (Seni Drama dan Tari) adalah rangkaian cerita yang terdiri dari beberapa adegan yang dilakukan dengan gerakan tari terpadu dan tanpa diaolog.
9.      Fragmen adalah rangkaian cerita yang hanya satu atau dua adegn yang dilakukan dengan gerakan-gerakan tari dapat menggunakan dialog atau tanpa dialog
10.  Wayang Kulit adalah kesenian yang menempatkan dalang sebagai tokoh utama dengan cerita dari Mahabarata atau Ramayana, dengan diiringi gamelan lengkap.

16.              Macam-macam Model Jarik
1.      Jarik untuk karakter putri:
a.      Samparan (untuk tari bedhaya dan ripi),
b.      Wiru Putri (untuk tari gambyong)
c.       Sonder /Wiru Samping (untuk tari golek)
d.      Sabuk Wolo
2.      Jarik untuk karakter putra:
a.       Cancutan untuk putra alus luruh dan lanyap
b.      Rapekan untuk putra gagah
c.       Supit Urang untuk putra gagah
            Motif-motif Jarik
a.       Parang klitik
b.      Lereng
c.       Parang Rusak
d.      Cindhe
e.       Truntum
f.        Jumputan
g.       Kawung
h.       Jawat Poleng (digunakan oleh tokoh Werkudara, Anoman dalam cerita Mahabarata)
Model Gelung
a. Gelung Tekuk, Gelung Konde, Gelung Malang (untuk Gambyong), Gelung bokor mengkurep.

17.       Bentuk Panggung
Adalah Tempat Pentas adalah tempat dimana sajian karya tari itu dipentaskan atau area pertunjukan untuk pergelaran tari. Tempat pentas dibedakan menjadi 2 yaitu ruang pentas tertutup dan ruang pentas terbuka.
Ø      Bentu-bentuk tempat pentas (stage)
1.      Arena adalah bentuk panggung yang penontonnya berada di tiga sisi ruang menghadap pemain
a.                   Tapal Kuda (Horseshoe Stage)
b.                  Panggung bentuk L (L From Stage)
c.                   Panggung bentuk T (T From Stage)
2.      Lingkaran (Ring Stage) adalah bentuk panggung yang penontonnya mengelilingi
3.      Pendapa adalah bentuk panggung yang penontonnya melihat dari tiga arah pandang dengan guru saka 4
4.      Procenium adalah bentuk panggung segi panjang dengan bingkai di depan, sedang penonton berada di depan panggung dari satu arah pandang dari depan
5.      Opposite stage adalah panggung yang penontonnya berada di dua sisi berhadap-hadapan
Ø      Komposisi Gawang (Desain lantai)
Adalah posisi atau arah hadap seorang penari yang membentuk pola lantai yang berupa garis lurus dan garis lengkung.
Contoh macam-macam gawang tari:
    1. Gawang Rakit : digunakan untuk gerak awal sembahan
    2. GawangAdu lawan
    3. Gawang Jeblosan
    4. Gawang Blumbangan
    5. Gawang Ngiris Tempe
    6. Gawang Urut Kacang

SENI KARAWITAN

18.       Karawitan adalah Cabang Seni yang dapat berdiri sendiri yang langsung dapat dinikmati tanpa cabangseni yang lain
Karawitan adalah Seni suara yang bersistem Slendrodan Pelog baik vocal maupun instrument.

19.       Singkatan-singkatan dalam Karawitan
            Lcr       : Lancaran                                Sl. Mnyr           : Slendro Manyura
            Ktw     : Ketawang                               Bk                    : Buka
Ldr       : Ladrang                                  Ump                 : Umpak
Pl         : Pelog                                      Lik                   : Ngelik
Sl         : Slendro                                   Mr                   : Merong
Pl. N/6 : Pelog Pathet Nem                   Swk                 : Suwuk
Pl. L/5  : Pelog Pathet Lima
Pl. Br.  : Pelog Pathet Barang
Sl. N/6 : Slendro Pathet Nem
Sl. S/ 9 : Slendro Pathet Sanga

20.       Irama adalah kecepatan jalannya suatu gendhing/lagu.
            Macam-macam irama
1)      Irama Gropak adalah irama yang tidak semua instrument hamper bisa  melakukan garap tertentu
2)      Irama Lancar (1/1) adalah irama dimana satu pukulan balungan sama dengan satu pukulan saron penerus.
Contoh: Balungan               :6  1   2  3
              Saron Pen            :66112233
3)      Irama Tanggung (1/2) adalah irama dimana satu pukulan balungan sama dengan dua pukulan saron penerus.
4)      Irama Dadi (1/4) adalah satu pukulan balungan sam dengan empat kali pukulan SP.
5)      Irama Wiled (1/8) adalah irama dimana satu pukulan balungan sama dengan delapan pukulan saron penerus.
6)      Irama Rangkep (1/16) adalah irama dimana satu pukulan balungan sama dengan enam belas pukulan saron penerus.

21.       Nama nada Pelog
Nama Nada
Titi Laras
Dibaca
Barang
1
Ji
Gulu
2
Ro
Dhada
3
Lu
Pelog
4
Pat
Lima
5
Ma
Nem
6
Nem
Barang
7
Pi


22.       Karawitan Pakurmatan adalah jenis karawitan untuk menghormati sesuatu. Yan berfungsi untuk keperluan upacara atau acara kebesaran di kraton. Karawitan Pakurmatan memiliki ciri-ciri volume tahuhan yang lebih keras, mempunya repertoar gendhing-gendhing khusus.
            Macam Karawitan Pakurmatan : Cara Balen, Monggang, Kodok Ngorek, Sekaten.

25.       Ciri-ciri gendhing bentuk Ladrang
            1) Terdiri dari 32 Sabetan Balungan (8 gatra)
            2) 4 Kenongan
            3) 3 Kempulan
            4) 8 Kethuk
            5) 16 Kempyang
            6) 1 Kempul kosong (ps)
            7) 1 Gongan terletak pada ketukan terakhir (32)
           
27.       Sejarah Perkembangan Gamelan
            1) Tinjauan Sejarah
a) Zaman Prasejarah (Zaman Logam) hal ini dibuktikandengan detemukannya Nekara dan Genderang perunggu  yang biasa digunakan untuk upacara.
b) Zama Sejarah ditemukannya gambar relief-relief candi. Misalnya pada dinasti Sailendra pada candi Borobudur. Dan pada dinasti Sanjaya pa relief candi Prambanan
c) Zaman kemerdekaan ada tahun 1950 pemerintah membuka lembaga pendidikan kesenian seperti Konservatory, yang kemudian berganti nama menjadi SMKI, dan sekarang dikenal SMK N 8 Surakarta. Dan lembaga penidikan tinggi ASKI, STSI, ISI.

29.       Sekaten berasal dari bahasa arab yang berbunyi syahadatain yang artinya bersumpah atau bersaksi.  Dilakukan setiap bulan Mulud untuk mmperingati maulud nabi Muhamad SAW.
            Gamelan Sekaten
1)      Kyai Guntur Sari dibuat pada zaman Sultan Agung Hanyakrakusuma yang memerintah kerajaan Mataram. Memiliki Gong yang dinamakan Kyai Paksa, dan bedhug yang dinamai Kyai Kholiq. Diletakkan dibangsal Pradangga sebelah utara halaman masjid Agung.
2)      Kyai Guntur Madu dibuat atas perkenan PB IV oleh empu yang bernama Raden demang Guno Prawira. Memiliki gong yang dinamai Kyai Jagur dan bedhug Kyai Sobak.
Gamen sekaten memilikikarakter tabuhan yang agung dan tenang. Gamelan
sekaten memiliki 3 gendhing pusaka yaitu: Ladrang Rambu, Ladrang Rangkung, dan Ladrang Barang Miring. Dan hanya abdi dalem niyaga kasepuhan yang diperbolehkan menabuh gamelan sekaten.

SENI PEDALANGAN

32.       Wayang Kulit  Purwa adalah entuk wayang yang muncul paling awal. Sejak pada zaman jayabaya di kerajaan kediri. Sumber cerita yang digunakan adalah Epos Ramayana dan Mahabarata.

33.       Keluarga Pandawa terdiri dari
            1) Puntadewa adalah raja di kerajaan Amarta (indra prastha). Mempunyai nama lain: Prabu Yudistira, yang merupakan kesatria berdarah putih yang dianggap tidak mempunyai dosa. Mempunyai pusaka: Kalimasada, dan Istrinya bernama Dewi Drupadi.
            2) Werkudara adalah kesatria di Jodipati, Mempunyai nama lain: Raden Bima, Bratasena, Jagal Bilawa. Mempunyai senjata: gada Rujak polo, kuku pancanaka., dan istrinya adalah Dewi Arimbi dan Nagagini.
            3) Harjuna adalah kesatria yang tampan dan sakti dari kasatrian Madukara. Mempunyai Nama lain: Raden Janaka, Permadi. Mempunyai senjata panah kalanadah, pulanggeni. Dan istrinya adalah Dewi Srembadra, Srikandi, dan dewi larasati.
            4) Nakula adalah anak dari Dewi Madrim dan Raden Pandu, bertempat di kesatrian Sawo jajar, mempunyai nama lain: Raden Pinten
            5) Sadewa adalah pendawa yang terakhir, bertempat di kasatrian Bumirahtawu, mempunyai nama lain: Raden Tansen.

34.       Kelurga Korawa terdiri dari
1) Duryudana adalah raja di kerajaan  Astina. Mempunyai nama lain Prabu Suyudana, Kurupati. Istrinya adalah dewi Banuwati, dan mempunyai anak lesmana dan lesmanawati
2) Pandita Durna adalah pensehat sekaligus guru dari kurawa dan pandawa. Mempunyai nama lain kumbayana. Bertempat di pertapan Sakalima. Mempunyai istri Bathari Wilutama, dan mempunyai anak bambang Aswatama.
3) Harya Sengkuni adalah patih dinegara Astina. Mempunyai nama lain Harya Suman. Dia mempunyai sifat yang licik dan kejam dan tidak jujur dalam segala hal.
4) Adipati Karna adalah anak dari Bathara Surya degan Dewi kunthi. Mempunyai nama lain Surya Putra, bertepat di Awangga, mempunyai istri bernama dewi Surtikanthi (anak prabu Salya).
5) Resi Bisma adalah penasehat dan guru dari kurawa maupun pandawa selama hidupnya bertekad tidak beristri (wadat). Disebut juga Dewabrata, bertempat di pertapan Talkanda.
6) Raden Dursasana adalah sadara prabu Duryudan, bertempat dikasatrian Banjar junut, mempunyai sifat congkah, sombong.

36.       Prabu Rama adalah raja Ayodya, putra prabu Dasarata, ibunya bernama Dewi Sukasalya. Mempunyai nama lain Raden Regawa. Permaisuringya bernama Dewi Sinta. Mempunyai senjata panah Goawijaya.

37.       Tokoh Dewa
1) Bathara Guru/ Hyang Manikmaya adalah penguasa di Suralaya. Mempunyai cacat belakang lehernya, bertaring, bertangan empat dan memegang senjataTrisula dan anak panah. Dia adalah putra ketiga dari Shang hyang Tunggal.
2) Bathara Ismaya/ Semar dipercaya di arcapada (dunia) untuk mengasuh pandawa, padepokannya di Klampis ireng. Dia adalah putra kedua dari Shang hyang tunggal.
3) Bathara Yamadipati adalah putra Bethara Ismaya dengan dewi Senggani. Bertugas untuk mencabut nyawa.
4) Bathara Surya adalah Dewa Matahari yang bertugas menerangi dunia. Dia adalah putra keenam Shang hyang Ismaya. Bertempat di kahyangan Ekacakra.
5) Bathara Bayu adalah dewa yang melambangkan kekeuatan, disebut pula Pawaka (angin), bertempat di khyangan Panglawung dengan beristrikan dewi Sumi.

39.       Nama Senjata/ Pusaka
1) Kotang Antrakusuma, Kasut pada kacarma adalah senjata milik raden Gathutkaca atau Tetuka dari Pringgadani, yang menyatu dengan tubuh, sehinga dia dapat terban tanpa sayap.
2) Cakra dan Kembang Wijayakusuma adalah pusaka milik prabu Kresna dari Dwarawati disebut juga Narayana. Manaat senjata kembang wijayakusuma adalah dapt menghidupkan orang yang sudah mati sebelum saatnya.
3) Gada Alugara dan Nenggala adalah pusaka milik prabu Baladewa atau Balarama, yang waktu muda bernama kakrasrana dai kerajaan Mandura.
4) Candrasa, Pedang Sokayana adalah senjata milik prabu Dasamuka (rawana) dari kerajaan Alangka.

SENI TEMBANG

42.       Pembagian Sekar
            1) Sekar Ageng I ” Maca –sa”
            2) Sekar Ageng II ”Maca-ro”
            3) Sekal Tengahan ”Maca- lu”
            4) Sekar Macapat ” Maca- pat”
            5) Sekar Dolanan

43.       Ciri-Ciri Sekar Ageng
            a) Setiap satu pupuh tembang (bait) berisi 4 baris
b) Memakai lampah (banyaknya suku kata tiap baris) dan pedhotan (letak pemberhentian lagu ditengah kalimat)
c) Memakai ghuru (Suara beat/ panjang) dan lagu (suara ringan/pendek)
d) Pada akhir baris tidak ditentukan dhong-dhingnya
e) Diatur pernapasannya.

44.       Vokal dalam gending karawitan
1) Gerong tembang yang dilagukan oleh lebih dari satu orang pria ataupun wanita dengan tempo teratur dalam sajian gendhing
2) Sindhen adalah tembang yang dilagukan oleh seorang wanita menyertai dalam karawitan, pelakunya disebut sindhen/ Swarawati, sedangkan vokal pria disebut Wiraswara.
3) Jineman adalah Bawa yang sudah dibarengi atau sudah diiringi gamelan dan disuarakan bersama
4) Senggakan adalah vokal ang menyela di dalam sindhenan atau gerongan yang berbentuk rangkaian kata-kata dengan makna tertentu
5) Alok adalah suara pria yang dimasukkan dalam lagu dan bernada agak bebas bersama-sama dengan gamelan.
6) Panembrama adalah suara campuran wanita dan pria dengan iringan gamelan dipentaskan seperti koor.
7) Palaran adalah tembang (biasanya cakepan macapat) yang dilagukan dengan tempo teratur dan dibarengi sajian lagu dari beberapa ricikan gamelan.
8) Keplok adalah tepuk tangan yang menyertai karawitan, tetapi dengan irama yang sesuai.
9) Bawa adalah permulaan/awal gendhing dengan sebuah tembang yang dilagukan sebelum gamelan dibunyikan bersama. Bisa diambil dari Sekar Ageng, Sekar Tengahan dan Sekar Macapat.